Trading komoditi adalah salah satu jenis kegiatan yang dilakukan oleh trader untuk memperoleh keuntungan dengan ciri khas khusus. Bagi sebagian orang, trading komoditi memang tidak sefamiliar saham atau forex. Simak ulasan berikut ini mengenai trading komoditi agar Anda bisa mencobanya.
Pengertian Komoditas
Hal pertama yang penting untuk diketahui adalah komoditas, yaitu benda berwujud atau bahan mentah yang didapatkan dari hasil bumi suatu negara. Bahan berwujud layak disebut sebagai komoditas apabila layak diperjualbelikan dalam skala internasional.
Bahan mentah ini bisa diakui sebagai komoditi apabila memenuhi standar ekspor, impor, serta bisa ditukarkan dengan barang jenis lainnya yang nilainya sama. Perdagangan komoditas mengutamakan adanya kesetaraan nilai dan harga suatu produk.
Pada perdagangan komoditas tidak mementingan siapakan pihak yang memproduksi barang tersebut maupun brandnya. Komoditi sendiri dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber dan cara memperolehnya, antara lain hasil pertambagan, pertanian, dan energi.
Pengertian Trading Komoditas

Trading komoditi adalah kegiatan perdagangan di pasar yang menjadi tempat jual barang sektor ekonomi primer. Perdagangan di pasar komoditi sendiri bisa berjalan dalam bentuk fisik atau melalui penggunaan kontrak derivatif.
Jenis yang diperdagangkan dalam trading komoditi adalah komoditas yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu soft dan hard commodities. Contoh soft commodities sendiri berasal dari produk agrikultur, antara lain gula, kakao, dan kopi.
Lalu, hard commodities merupakan jenis yang mencakup hasil pertambagan dimana nilainya cenderung lebih mahal jika dibandingkan jenis pertama, misalnya minyak dan emas. Pada perkembangan finansial modern, banyak digunakan kontrak berjangka untuk transaksi komoditi.
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Trading Komoditi

Pertimbangan berikutnya dalam trading komoditi adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh trader dalam menjalankan transaksi. Hal ini karena setiap aktivitas trading tentu memiliki strategi dan cara kerja agar dapat keuntungan. Berikut penjelasan terkait hal penting dalam trading komoditi.
Baca juga: Cara Membuat Bot Trading Indodax, Mudah dan Prakti
Memperhatikan Status Komoditas dan Hal yang Mempengaruhi
Pertama, trader harus memperhatikan status komoditas dan hal yang dapat mempengaruhinya. Nilai intrinsik serta status suatu komoditas juga bisa mempengaruhi pergerakan harganya di pasar global. Kedua komponen tersebut merupakan hal penting, tetapi sering diabaikan oleh trader.
Contohnya, adalah emas dan perak dimana keduanya merupakan jenis logam, tetapi nilainya berbeda. Ketika bertemu di pasar, nilai dan status emas lebih tinggi jika dibandingkan dengan perak. Alasannya adalah karena emas memiliki status aset safe haven atau digunakan untuk mengamankan kekayaan.
Pergerakan harga emas juga berbeda tergantung pada kondisi ekonomi negara para trader berada. Contohnya lainnya, yaitu minyak dimana pergerakan harganya tidak hanya berubah seiring dengan permintaan transaksi, melainkan juga dipengaruhi kebutuhan industri dan supply.
Tidak Membuka Posisi Baru Saat Sedang dalam Kondisi Rugi

Hal berikutnya yang penting diperhatikan saat trading komoditi adalah tidak membuka posisi baru ketika sedang dalam kondisi rugi. Penyebabnya, adalah pergerakan harga pasar komoditi lebih volatil, sehingga cenderung lebih sukar untuk diprediksi.
Kondisi tersebut disebabkan karena harga komoditi tidak hanya dipengaruhi besarnya transaksi saat ini saja. Akan tetapi, harga pasar juga bergerak seiring supply dan demand yang sedang terjadi pada bidang industri komoditas terbaik.
Pengambilan keputusan ini tentu berbeda ketika sedang trading saham atau forex, dimana kondisi harga rendah bisa tetap dijadikan peluang agar tidak merugi. Namun, ketika trading komoditi dan menunjukkan kondisi rugi, sebaiknya menetapkan stop loss adalah langkah utama yang diambil.
Mengikuti Short Term Trade Memiliki Keuntungan Besar
Tips penting selanjutnya saat trading komoditi adalah mengikuti short term trade karena berpotensi memiliki keuntungan besar. Jenis tren jangka pendek hingga menengah merupakan hal yang paling mudah diikuti dalam trading komoditi.
Hal ini karena short term trader lebih mudah diperkirakan dan dipantau pergerakan harganya, sehingga trader tidak perlu analisis secara detail. Apabila Anda ingin menggunakan strategi tren jangka pendek tersebut, maka bisa memanfaatkan analisis teknikal pada pergerakan harga.
Trading komoditi short term juga menguntungkan, karena trader tidak perlu meluangkan banyak waktu untuk memantau harga pasar. Selain itu, trader juga bisa membuka lebih banyak posisi dalam satu hari untuk mengumpulkan keuntungan saat momen di pasar tepat.
Tidak Menggunakan Seluruh Modal untuk Trading

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah tidak menggunakan seluruh modal untuk membuka order trading komoditi. Volatilitas harga dalam pasar komoditi memang cenderung menyajikan potensi keuntungan yang besar.
Akan tetapi, Anda tidak boleh langsung tergiur pada volatilitas tersebut, karena ketika harganya berbalik arah, maka kerugian yang Anda alami juga cukup besar. Hindari penggunaan seluruh modal yang dimiliki untuk trading, terutama jika Anda masih trader pemula.
Sebaiknya menggunakan sekitar 2 persen saja dari keseluruhan total modal untuk setiap sesi tradingnya. Cara ini dilakukan agar ketika harga pasar menunjukkan ketidaksesuaian dengan perkiraan, maka kerugian yang Anda tanggung tidak terlalu besar.
Perbedaan Trading Saham dan Komoditas
Informasi berikutnya yang perlu diketahui dari trading komoditi adalah perbedaannya dengan instrumen lainnya. Trader perlu mengetahui perbedaan ini agar bisa menerapkan strategi yang tepat. Berikut ini merupakan perbedaan antara trading saham dan komoditas.
Batas Waktu
Perbedaan trading saham dan komoditi yang pertama terletak pada batas waktu berjalannya transaksi. Pada trading saham, Anda bisa menggunakan prinsip buy and hold untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan, Anda bisa menentukan batas waktunya sendiri untuk melakukan trading saham.
Sementara, trading komoditi adalah menggunakan batas waktu atau biasa disebut sebagai kontrak berjangka. Hal ini berarti, nantinya trader harus melepas atau menjual komoditi yang dimilikinya sebelum tanggal jatuh tempo yang tertera pada kontrak.
Status
Perbedaan selanjutnya trading komoditi adalah terletak pada status yang akan didapatkan oleh trader. Ketika membeli saham, Anda akan menjadi salah satu pemilik perusahaan dengan porsi sesuai jumlah lot yang dibeli.
Sementara, dalam trading komoditi, trader membeli kontrak berjangka dengan tujuan hedging terhadap suatu benda berwujud atau bahan mentah. Hedging sendiri adalah aktivitas untuk melindungi nilai terhadap adanya potensi perubahan harga komoditi di masa mendatang.
Izin dan Pengawasan
Perihal masalah izin dan pengawasan, praktik trading saham di Indonesia berada di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan. Sementara, untuk trading komoditas berjalan pada bursa berjangka atas izin dan di bawah naungan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti.
Bursa
Perbedaan terakhir, kegiatan trading saham atau komoditi terletak pada bursa untuk menjalankannya. Trading saham dilakukan di Indonesia Stock Exchange yang merupakan bagian dari WFE. Sementara, untuk trading komoditi dilakukan di Indonesia Commodity and Derivative Exchange.
Jenis barang berwujud yang sering digunakan dalam trading komoditi adalah emas, perak, serta minyak mentah karena memiliki nilai tinggi. Bagi trader yang berkeinginan untuk mentransaksikan komoditi, maka bisa mencoba untuk membuat perencanaan mengenai trading ini.