Trading Halal atau Haram? Ketahui 4 Penjelasan MUI dan sejumlah para ahli berikut ini berdasarkan sumber yang berhasil dirangkum oleh Aliaandy.
Halo sahabat Aliaandy, dalam pertemuan kali ini, kami akan membahas secara lengkap terkait Hukum Robot trading dalam Islam. Pasti kalian penasaran kan dan bahkan banyak orang juga bertanya Apa hukum trading Binomo dalam Islam?
Nah, semua jawaban terkait pertanyaan Trading halal atau haram di atas sudah kami rangkum dengan jelas dalam bab kali ini. Jadi, jika kamu tidak tahu hukum trading, sebaiknya simak lebih lanjut artikel dari kami.
Trading Halal atau Haram?

Sebenarnya kami ingin membahas hal ini sejak dulu, hanya saja kami tidak memiliki waktu untuk melakukan analisa terhadap materi ini. Namun, kali ini untuk menjawab pertanyaan teman-teman, kami menyempatkan diri untuk melakukan analisis terhadap trading saham dan juga trading forex.
Jika kamu ditanya oleh sahabat atau saudara Anda terkait pertanyaan apakah trading saham halal atau haram, maka kamu bisa memberikan semua referensi yang kami kutip dari MUI berikut ini.
Menurut MUI Standar Syariah Internasional AAOIFI, tindakan seseorang melakukan trading saham itu diperbolehkan, atau dalam kata lain hukumnya Mubah.
Namun jika kamu adalah salah satu orang muslim, maka wajib bagimu untuk selalu mencari referensi tentang platform trading saham yang tepat. Mengapa? Karena tidak semua kegiatan atau praktik trading ini selamanya hukumnya mubah.
Ada juga beberapa platform atau aplikasi trading yang di klaim menjadi haram oleh sejumlah kalangan.
Oleh karena itu, marilah kita pahami bersama bagaimana aktivitas trading saham itu diperbolehkan dan kapan waktunya trading itu diharamkan berdasarkan hukum islam.
Kenali Trading saham memberikan Imbal Hasil

Umumnya, supaya seorang trader bisa memperoleh imbal hasil (Return) melalui trading saham, maka mereka harus melakukan dua metode yakni antara Investasi dan juga Trading.
Dan harus kamu sadari bahwa semua kegiatan tersebut memiliki tujuan yang sama yakni untuk meraih Capital Again. Apa itu? Adanya kenaikan suatu nilai saham yang relatif lebih mahal daripada pertama kali anda melakukan pembelian.
Nah, adanya selisih harga tersebut diberi nama dengan imbal hasil yang berlaku untuk semua investor atau pelaku trader pada saat mereka menjualnya kembali.
Sekarang mari kita fokus pada Capital again! Perlu kamu sadari bahwa adanya capital again ini terjadi sebagai akibat dari adanya penawaran dan juga permintaan yang terjadi di pasar bursa efek.
Selanjutnya, adanya penawaran dan juga permintaan tersebut didasarkan atas sejumlah aspek yang umumnya berasal dari sebuah perusahaan yang dilihat dari segi performa-nya dan juga rekam jejak pada pergerakan harga.
Namun, tidak semua jenis saham akan mengalami dampak yang sama. Sebuah saham bisa saja mengalami hal yang berbanding terbalik yang pada akhirnya berujung kerugian atau Capital Loss. Capital loss sendiri bisa saja terjadi sebagai akibat dari adanya penurunan nilai saham yang terjadi pada saat itu.
Sekarang kita kembali pada cara seorang trader meraih imbal hasil melalui produk saham yang telah mereka beli sebelumnya.
Tahukah kamu bahwa sebenarnya antara trading dan investasi ini memiliki suatu perbedaan yang sangat jauh, terutama dari sisi perolehan capital gain. Dan kamu juga harus ingat, bahwa semua itu sangat berpengaruh dengan pertanyaan tersebut yakni “Trading halal atau haram”.
Mari kita pahami perbedaan-nya satu persatu:
Investasi Saham
Umumnya, investasi saham ini selalu menerapkan fenomena Compunding yang mana hal ini akan menciptakan kembali imbal hasil dari sebuah saham yang sudah mereka tanam. Tentu saja, tujuannya untuk menggandakan nilai jual dari produk itu sendiri.
Sedangkan persentase Compouding sendiri akan mulai terlihat dalam periode 1 tahun dan biasanya nilainya akan terus mengalami peningkatan. Itu sebabnya, investasi ini memerlukan waktu yang cukup lama agar bisa mendapatkan keuntungan.
Trading saham
Selanjutnya yaitu trading saham yang mana seorang trader harus membeli sebuah produk yang berupa saham dalam waktu yang lebih singkat. Walaupun dalam kenyataannya capital gain dari masing-masing produk ini tergolong lebih rendah, setidaknya imbal hasil akan jauh lebih tinggi.
Semua ini didasarkan atas target trader yang umumnya berasal dari besar kecilnya jumlah transaksi yang mereka lakukan di pasar bursa.
Lalu bagaimana pernyataan terkait trading halal atau haram? Nanti kalian akan paham sendiri jika memahami semua ulasan lengkap berikut ini.
Fakta Trading saham dan Investasi

Dalam kenyataan-nya, antara trading saham dan juga Investasi yang dilakukan secara online, proses atau aktivitas yang kita terapkan umumnya sesuai dengan hasil analisis dan juga penghitungan data yang cukup rasional. Di sisi lain, seorang investor dan juga trader juga kerap melakukan persiapan secara matang untuk meminimalkan adanya risiko yang bisa saja terjadi kapan saja.
Adanya ulasan di atas, tentu sangat menentang bahwa adanya anggapan yang menyamakan jika transaksi investasi saham atau trading saham ini sebagai tindakan perjudian (Haram).
Mengapa? Karena seorang pelaku harus sanggup bertaruh dan juga bersikap spekulasi pada saat masuk ke dunia trading ini.
Satu hal lagi yang harus kamu catat yaitu bahwa semua spekulasi dan juga pertaruhan tersebut dihindari karena selalu didasarkan atas perkiraan semata dan tidak ada keputusan yang lebih positif.
Namun, tidak dapat kita sangkal bahwa menentukan batas halal atau haram untuk praktik trading saham ini seringkali menjadi tantangan. Sekarang kalian bisa menyimpulkan kan apakah trading halal atau haram? Mari pahami alasan berikut ini!
Alasan Trading saham Haram dalam Islam
Jika kamu bertanya apakah trading halal atau haram, maka jawabannya dalam islam adalah Haram. Ini penjelasan lebih lanjut yang harus kamu pahami.
Sebelum kalian menyimpulkan lebih jauh apakah trading halal atau haram dalam hukum ISLAM, beberapa lembaga yang terkait dengan bursa saham telah menetapkan aturan sesuai batasan yang diantaranya yaitu:
Menurut lembaga Otoritas Jasa keuangan (OJK) yang berkaitan dengan prinsip syariah pasar modal, kegiatan trading bisa berubah menjadi haram apabila jenis usaha yang kamu lakukan terhadap emiten saham terdiri antara:
- Tindak perjuadian.
- Ribawi yang termasuk dalam perbankan dan juga asuransi yangbersifat konvensional.
- Jual atau beli memiliki risiko dan mengandung tidak kepastian (Gharar) dan atau masuk dalam lingkup perjuadian (Maisir).
- Pelaku memproduksi kemudian melakukan trading dan atau menyediakan barang atau jasa yang sifatnya haram dari sisi substansi, haram bukan akibat dari substansi seperti yang telah disebut oleh DSN MUI yang sifatnya merusak, dan barang yang sifatnya secara moral merugikan.
Adanya waktu yang cenderung lebih pendek dan sisi lain tingkat jual dan beli cenderung besar, maka pelaku trader biasanya akan terjerumus dalam praktik yang telah diharamkan oleh Islam. Adapun praktek yang kerap dilakukan trader adalah Manipulasi dan Spekulasi.
Nah, berikut adalah informasi tentang praktek trading yang diharamkan menurut Fatwa DSN MUI No.80/DSN-MUI/III/2011:
- Short Selling. Seorang pelaku trader menjual saham dari hasil pinjaman seorang broker dengan maksud menciptakan capital gain pada saat dirinya melakukan pembelian dan kemudian mengembalikannya kepada broker pada saat harganya sudah turun.
- Alternate Trade. Menciptakan produk saham yang seolah terlihat aktif untuk dipasarkan yang umumnya melibatkan transaksi yang dilakukan oleh sejumlah anggota bursa secara silih berganti. Transaksi ini umumnya dilakukan dalam tingkat volume yang wajar.
- Forn Running. Pelaku trader melakukan praktik transaksi di awal atas dasar informasi seseorang yang mengatakan adanya sebuah transaksi yang menimbulkan volume besar dan kemudian volume tersebut di klaim mampu memberi pengaruh besar terhadap harga jual.
- Penawaran dan juga permintaan Palsu. Seorang trader atau broker dengan sengaja memasang pembelian atau penjualan pada level harga tinggi dan kemudian langsung menghapus level tersebut ketika telah mencapai Best Price.
Dalam hal ini, untuk memastikan yang terjadi sebenarnya apakah trading halal atau haram, maka sebagai seorang trader harusnya melakukan analisis yang mendalam.
Karena hal itu, banyak calon trader atau investor turut melakukan analisa kembali fatwa ulama tentang hal ini sebelum mereka memutuskan untuk ikut terlibat didalamnya.
Walaupun menganalisa apakah trading halal atau haram tidak semudah yang kita pikirkan, kalian bisa juga kok menghindari semua praktik trading saham yang haram tersebut.
Caranya yaitu dengan memilih akun trading syariah yang mana kalian transaksi-nya hanya cenderung pada indeks saham syariah saja. Contohnya adalah di platform Jakarta Islamic Index (JII).