Sekarang ini, banyak broker trading berlomba-lomba untuk menarik perhatian calon pengguna. Bahkan, mereka telah memberikan fasilitas margin untuk para penggunanya. Umumnya, mereka juga memberikan beberapa syarat margin trading agar kerja sama bisa menguntungkan.
Bagi para trader profesional, trading menggunakan margin cukup aman dilakukan. Hal itu disebabkan oleh jam terbang yang tinggi. Akan tetapi, untuk pemula disarankan untuk mempelajari margin dalam trading terlebih dahulu.
Definisi Margin Trading

Sebelum mengenal berbagai syarat margin trading, Anda perlu memahami pengertiannya dahulu. Margin adalah fasilitas yang diberikan oleh broker atau sekuritas berupa pinjaman modal untuk pembelian emiten saham atau valuta asing tertentu.
Melalui modal tersebut, para trader dapat membeli saham dengan jumlah lot yang lebih banyak.
Dikarenakan sifatnya adalah pinjaman, tentunya terdapat syarat margin trading yang harus dipenuhi oleh para trader. Syarat tersebut digunakan sebagai bukti kerja sama antara kedua belah pihak, pengikat transaksi, serta kebutuhan administrasi.
Istilah Umum dalam Margin Trading
Setelah mengetahui definisi dari margin dalam trading, Anda juga harus belajar mengenai istilah-istilah umum margin. Hal ini akan sangat membantu para trader pemula dalam mengembangkan wawasan atau berdiskusi dengan para trader profesional.
Leverage
Istilah pertama yang harus diketahui oleh trader pemula adalah leverage. Leverage merupakan penggunaan uang/modal dari sekuritas. Dengan kata lain, leverage adalah margin yang Anda gunakan untuk pembelian emiten atau valuta asing.
Saat para trader melakukan transaksi, sekuritas secara otomatis akan mengetahui sebaran penggunaan dana yang digunakan. Dengan begitu, mereka dapat mengetahui kinerja dari para peminjam modalnya untuk dievaluasi oleh tim pengembang.
Margin Call
Margin call menjadi salah satu syarat margin trading yang harus dipenuhi oleh para trader. Apabila jumlah aset yang dimiliki mengalami penurunan di bawah jumlah minimum sesuai kesepakatan, maka investor harus menambah setoran atau menjual sebagian asetnya.
Forced Sell
Force Sell adalah istilah umum dalam margin sebagai terusan dari margin call. Apabila dalam margin call investor masih mendapat keringanan, maka dalam forced selll ini investor harus menjual semua asetnya. Penjualan aset tersebut akan dilakukan oleh sekuritas yang meminjamkan modal.
Forced cell akan terjadi jika para trader tidak mampu melunasi hutangnya atau salah mengambil keputusan yang menyebabkan kerugian. Dalam situasi tersebut, pihak pemberi modal mempunyai hak untuk mengambil alih seluruh aset yang dimiliki secara otomatis sesuai perjanjian.
Margin Minimum
Istilah terakhir yang perlu diketahui oleh para trader pemula adalah margin minimum. Margin minimum merupakan jumlah minimal saldo yang harus ada di dalam akun investor sebelum bisa mendapatkan modal tambahan.
Syarat Margin Trading
Sebelum Anda ingin mendapatkan margin untuk menambah modal dalam trading, maka perhatikan beberapa syarat berikut ini. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan dan kerugian nantinya. Oleh karenanya, gunakan analisa Anda untuk meyakinkan diri mengambil margin.
Mengetahui Sekuritas yang Menyediakan Margin Trading
Syarat pertama, yaitu memiliki pengetahuan yang cukup akan sekuritas atau broker yang menyediakan fitur margin. Hal ini dilakukan karena tidak semua sekuritas memiliki fasilitas tersebut. Selain itu, perusahaan harus memenuhi beberapa batasan minimum untuk bisa memberikan margin.
Setiap sekuritas yang ingin memiliki fitur margin diharuskan memiliki modal kerja bersih Rp 250 miliar atau di atasnya. Apabila terpaksa memiliki modal di bawah batas tersebut, maka jumlah saham yang bisa diedarkan juga dipangkas menjadi 45 saja.
Syarat margin trading yang kedua ditujukan untuk para nasabah atau investor. Apabila Anda ingin mengajukan margin kepada sekuritas, maka umumnya harus memenuhi batas minimum nominal aset di portofolio. Jumlah tersebut tidak sama setiap brokernya, menyesuaikan kebijakan masing-masing.
Periksa Jenis Saham Apa Saja yang Dapat Dijaminkan
Syarat ketiga juga ditujukan kepada para trader, dimana Anda diharuskan memiliki jaminan berupa saham. Maksudnya, adalah setiap investor wajib memiliki emiten tertentu yang sudah masuk di Bursa Efek Indonesia.
Hal ini sangat umum dilakukan oleh semua sekuritas sebagai jaminan atas pinjaman modal yang diberikan. Beberapa saham yang sudah terkenal dan bisa dijadikan sebagai jaminan seperti Adaro Energy Tbk, Sumber Alfaria Trijaya Tbk, dan PT Astra Agro Lestari Tbk.
Keuntungan Menggunakan Margin Trading
Setelah mengetahui syarat margin trading, Anda juga harus menyimak keuntungan dari pinjaman modal dari sekuritas tersebut. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan oleh investor jika dibandingkan dengan trader yang tidak menggunakan margin.
Biaya Fasilitas Lebih Rendah
Keuntungan yang pertama, yaitu biaya fasilitas lebih rendah. Pada saat calendar day, sekuritas memberikan toleransi denda sebesar 0.05% setiap harinya. Hal ini berbeda dengan rekening reguler yang memberikan toleransi denda sebesar 0.13% setiap harinya.
Holding Period Lebih Fleksibel
Syarat margin trading kedua, adalah adanya holding periode yang lebih fleksibel. Secara sederhana, Apabila Anda menggunakan margin dalam trading, maka bisa bertransaksi hingga H+3 setelah perdagangan, bahkan bisa sampai H+4 dengan catatan trader memiliki jaminan yang cukup.
Menghindari Suspend Buy
Maksud dari suspend buy adalah Anda tidak dapat melakukan transaksi, baik untuk keperluan pembelian ataupun penjualan aset. Pada umumnya, saat trader tidak dapat membayar angsuran sampai batas H+2 yang ditentukan, maka semua transaksi akan dibekukan.
Hal yang berbeda akan tampak jika Anda menggunakan margin dalam trading. Sekuritas memberikan kesempatan lebih leluasa dalam bertransaksi meskipun sudah jatuh tempo angsuran pinjaman modal. Semua transaksi tetap berjalan dengan catatan masih ada jaminan yang cukup.
Resiko Menggunakan Margin Trading
Sebagaimana yang diketahui pada segala hal tentu ada kelebihan dan kekurangan. Bagi trader pemula harus memperhatikan hal-hal di bawah ini agar tidak salah dalam mengambil keputusan meskipun memenuhi syarat margin trading.
Gagal Bayar
Resiko yang pertama, yaitu munculnya kemungkinan terburuk berupa loss profit atau bangkrut. Hal ini akan berlaku jika Anda membeli emiten yang mudah digoreng oleh para bandar saham. Saat semua bandar menjual asetnya, resiko paling besar adalah nyangkut di emiten tersebut.
Walaupun saham yang dipilih bukan jenis gorengan, Anda harus tetap memperhitungkan semua aspek secara presisi dan teliti. Apabila sampai mengalami kebangkrutan, maka bersiaplah untuk melepas semua aset Anda secara paksa.
Capital Loss
Resiko kedua adalah capital loss. Berbeda dengan resiko yang pertama, aspek ini lebih mengerikan dan terjadi diluar ekspektasi. Walaupun emiten yang Anda beli sudah memenuhi syarat margin trading, hal itu tidak menjamin harga akan tetap stabil dan profit secara berkelanjutan.
Sebut saja saham ANTM yang bisa digoreng dengan mudah oleh bandar saham di awal 2021 silam. Padahal, jika diperhatikan nilai setiap lotnya cukup besar dan kemungkinan kecil akan dimainkan oleh bandar. Namun, pada kenyataannya hal itu terjadi dan banyak trader pemula tertipu dan merugi.
Pada dasarnya, adanya margin memang menguntungkan trader dan sekuritas. Namun untuk mendapatkan profit maksimal, perlu adanya perhitungan yang matang meskipun keduanya memiliki syarat margin trading yang sudah disahkan sesuai peraturan.