Masih banyak trader pemula yang belum memahami analisis teknikal untuk membaca pergerakan pasar saham, forex, maupun crypto. Salah satu teknik yang sering terdengar yaitu pullback trading. Pullback trading adalah analisa dengan candlestick sebagai indikator utamanya.
Bagi Anda yang baru mendengar teknik ini tentu masih kebingungan bagaimana detail penjelasan, jenis, fungsi, dan cara kerjanya. Selain itu, ada beberapa strategi khusus serta tips untuk memaksimalkan fitur ini. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Definisi Pullback Trading

Secara sederhana, Pullback trading adalah fitur dalam broker untuk menganalisa pergerakan harga valuta tertentu melalui sinyal atau peluang yang muncul. Sinyal tersebut dibaca melalui diagram candlestick dari valuta asing yang dipilih.
Umumnya, sinyal Pullback muncul ketika harga dari sebuah valuta tertentu berhasil menembus garis support dari arah atas. Pergerakan tersebut akhirnya mampu mengubah posisi yang semula adalah titik resistance menjadi titik support, atau harga dikatakan mengalami kenaikan kembali.
Jenis & Fungsi Pullback Trading
Analisis teknikal yang presisi dan terukur ini terbagi menjadi 2 jenis. Jenis yang pertama dari pullback trading adalah Pullback tren naik, sedangkan jenis kedua yaitu pullback tren turun. Keduanya memiliki arah dan pengaplikasian yang berbeda.
Pada jenis pullback tren naik, yang menjadi indikator utama adalah candlestick munculnya breakpoint saat valuta mengalami kenaikan. Sedangkan, pada jenis pullback tren turun, ketika breakpoint sudah nampak, maka Anda harus segera melepas valuta yang dimiliki.
Cara menggunakan Pullback Trading
Setelah Anda mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari fitur pullback itu sendiri, langkah selanjutnya yaitu mempelajari bagaimana menggunakannya dengan baik dan benar. Cara penggunaan pullback Trading terbagi dalam 2 kategori, yaitu aplikasi pullback saat tren naik dan trend turun.
Perbedaan cara penggunaan dari kedua jenis pullback trading adalah titik break point dan titik entry. Anda dapat menemukan penjelasan lengkapnya di bawah ini. Pelajari dengan seksama masing-masing jenisnya agar Trading berjalan sesuai dengan rencana Anda.
Cara menggunakan Pullback trading Saat Trend Naik
Pada jenis tren naik, pullback trading bisa diketahui dari candlestick yang menjadi titik break dari sebuah valuta. Anda dapat menemukan titik tersebut lebih mudah dengan bantuan indikator lain seperti moving average.
Indikator lainnya yang dapat digunakan untuk membantu menemukan titik break point pullback trading adalah fibonacci. Setelah memasang indikator tersebut, cari candlestick dengan ciri khusus berupa ekor yang cukup panjang ke bawah, disitulah titik pullback sekaligus breakpoint berada.
Cara menggunakan Pullback Trading Saat Trend Sedang Turun
Tidak memiliki perbedaan yang menonjol, penggunaan pullback saat tren sedang turun pun cukup mudah. Apabila Anda sudah memahami mekanisme dan pengaplikasian dari pullback saat tren naik, maka penerapan saat trend turun pun bisa dilakukan dengan mudah.
Agar lebih cepat dan mudah menemukan titik pullback atau break point, Anda dapat memanfaatkan indikator lain seperti MACD, moving average seperti pada jenis sebelumnya. Indikator keberhasilan pullback trading tren sedang turun yaitu menemukan Candlestick dengan ekor panjang ke atas.
Strategi Menggunakan Pullback Trading
Meskipun Anda sudah mengetahui cara untuk menentukan titik break point, penggunaan strategi dalam pullback trading adalah sebuah keharusan agar profit yang diperoleh maksimal. Anda dapat menggunakan satu atau menggabungkan beberapa jenis sekaligus agar analisis lebih presisi.
Moving Average dengan Strategi Double Pullback
Strategi pertama adalah Double Pullback. Artinya, Anda akan dapat melakukan entry setelah analisis di layar menunjukkan 2 titik break. Rentang waktu dan jarak antara kedua titik tersebut bebas dan tidak ada batasan tertentu.
Untuk bisa menemukannya dengan mudah dan cepat, Anda bisa gunakan indikator moving average dengan interval 20. Sinyal pembelian saat tren naik yaitu munculnya pullback ganda menyerupai huruf W. Sedangkan, pada tren penurunan, sinyal penjualan berasal dari 2 pullback seperti huruf M.
Moving Average dengan Strategi Candlestick
Strategi kedua dari pullback trading adalah menggunakan indikator moving average. Cara ini lebih sederhana dari strategi sebelumnya. Seperti pada jenis double pullback, interval moving average yang dipakai dalam strategi ini adalah 20.
Meskipun indikator yang dipakai sama dengan strategi double pull back, pada kenyataannya strategi ini lebih mudah dalam menentukan acuan titik break point. Anda cukup memperhatikan candlestick yang menjadi titik pantulan ke arah sebaliknya.
Saat trend sedang naik, Anda cukup mencari titik support yang menunjukkan penurunan harga. Apabila titik tersebut memantulkan harga ke atas, maka disitulah letak titik entry pembelian. Sedangkan, untuk tren menurun, cari candlestick yang menunjukkan pullback ke bawah.
Strategi Rata-Rata Bergerak Ganda
Strategi berikutnya, adalah menggunakan moving average ganda. Meskipun sama-sama menggunakan indikator rata-rata sebagai acuan untuk menentukan titik entry, interval dari kedua indikator tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Mekanisme strategi moving average ganda pada pullback trading adalah melihat garis perpotongan antara moving average jangka pendek dan moving average jangka panjang. Titik perpotongan itulah yang menjadi poin entry saat tren naik dan poin penjualan saat tren sedang menurun.
Tips Memaksimalkan Fungsi Pullback trading
Setelah pemahaman mengenai strategi sudah dipahami keseluruhannya, Anda juga perlu mengetahui tips memaksimalkan fungsi pullback itu sendiri. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan indikator tersebut.
Perhatikan Strategi Awal Pullback
Para trader profesional biasanya sudah mengetahui titik break point saat tren sedang naik atau mengalami penurunan, bahkan sebelum hal itu terjadi. Anda juga dapat melakukan hal yang sama dengan berlatih memahami strategi menggunakan pullback secara presisi dan akurat.
Amati Setiap Karakteristik Dari Pullback
Tips berikutnya untuk memaksimalkan fungsi pullback, trading adalah dengan mengamati setiap karakter dari pullback itu sendiri. Mayoritas pullback memiliki interval yang pendek dan tajam. Selain itu, titik pembalikannya juga jelas.
Pada saat trend sedang naik, biasanya titik pullback low tidak akan mencapai titik di bawah yang terakhir. Hal serupa juga terjadi saat tren sedang turun, di mana titik pullback high tidak mencapai titik di atas yang terakhir.
Mengetahui Jenis Pullback Yang Harus Dihindari
Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis pullback dapat digunakan dan mendapatkan profit sesuai dengan ekspektasi. Bagi trader pemula, teknik pullback trading justru tidak dianjurkan karena resikonya yang cukup besar. Gunakan 1/2 jenis strategi yang ringan sebagai tahap belajar.
Perhatikan Waktu Trading
Tips nomor 4 guna memaksimalkan pullback trading adalah memperhatikan waktu transaksi. Artinya, jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan meskipun titik breakpoint sudah terlihat. Apabila hal ini Anda lakukan, maka bersiaplah untuk menerima kerugian yang tidak diduga sebelumnya.
Apapun strategi pullback yang Anda terapkan, tetap pastikan ada money & risk Management. Hal ini akan menentukan hasil dari trading yang Anda lakukan. Dengan begitu, trading dapat menghasilkan banyak profit serta terhindar dari berbagai resiko.