Khusus para pemula di dunia trading, baiknya untuk memahami beberapa istilah yang sering digunakan oleh para trader atau cukong. Salah satu yang sering muncul adalah istilah CL dalam trading. Biasanya istilah-istilah ini sudah umum digunakan agar lebih efektif dalam obrolan grup.
Anda tentu akan kebingungan dengan apa yang sedang dibicarakan oleh para trader dengan bahasa singkatan yang tidak pernah terdengar. Jika ingin mengetahui istilah dalam trading, simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Istilah CL Dalam Trading

Sebenarnya, istilah CL dalam trading adalah singkatan yang memiliki kepanjangan Cut Loss dalam trading. Arti dari Cut Loss adalah memotong rugi. Tetapi dalam praktek trading, Cut Loss berguna sebagai manajemen risiko. Dengan kata lain, ini adalah tindakan menjual saham pada harga lebih rendah dari harga beli.
Strategi Cut Loss ini digunakan untuk menghindari kerugian yang melebihi harga beli atau selama Anda mempertahankan sebuah saham. Saham sendiri memiliki resiko dan likuiditas yang tinggi sehingga keputusan trading harus tepat sasaran.
Cara Eksekusi Cut Loss

Lalu, bagaimana eksekusi atau praktek yang benar dalam menerapkan Cut Loss? Hal ini wajib untuk dipelajari dalam Istilah CL Dalam Trading ini agar Anda mengerti baik para pemula maupun investor trading. Ini dia langkah-langkah untuk melakukan Cut Loss yang tepat.
Tentukan Batas Cut Loss
Pertama-tama, Anda perlu menentukan batas istilah CL dalam trading ini. Patokan khusus untuk menentukan sudahkah Anda mendapat keuntungan di titik tertentu dengan besaran sesuai Anda sendiri yang menetapkan. Misalnya saja menetapkan untuk Cut Loss jika angka sudah minimal 10% dari modal.
Jika sudah mendekati angka tetapan, minimal Anda langsung bisa melakukan eksekusi Cut Loss demi menghindari penurunan harga di waktu berikutnya. Hal ini lazim dilakukan para investor untuk menjaga dana trading nya.
Pilih Cara Cut Loss
Yang perlu kamu pahami sebelum masuk pada Istilah CL Dalam Trading adalah langkahnya. Langkah berikutnya Anda bisa memilih cara apa yang akan dilakukan untuk eksekusi Cut Loss. Secara umum, terdapat cara manual atau cara SL (Stop Loss). Cara manual dilakukan dengan menutup transaksi yang mengalami kerugian.
Sedangkan cara Stop Loss yaitu cara otomatis yang ada dalam platform trading. Fitur di dalamnya akan otomatis melakukan Cut Loss jika batasan angka sudah mendekati yang ditentukan. Cara kedua ini dinilai lebih efektif dan cepat.
Cut Loss Dari Segi Investor
Istilah CL dalam trading ini sering digunakan oleh para investor untuk transaksi. Sebagian besar investor menganggap bahwa Cut Loss merupakan tindakan buruk karena perhentian transaksi akan sulit untuk bangkit lagi melihat fluktuasi pasar yang berubah-ubah.
Namun, strategi ini menjadi satu-satunya yang bisa dilakukan jika kerugian berpeluang masuk. Dengan menutup transaksi, kerugian yang lebih besar akan terhindarkan. Tak jarang para investor mempertimbangkan hal lain seperti pengawasan IHSG untuk memutuskan keputusan transaksi.
Cut Loss Dari Segi Trader Aktif
Seorang trader aktif juga sering menerapkan fungsi ini karena masuk dalam Istilah CL Dalam Trading. Mereka akan melakukan Cut Loss jika saham berpotensi mengalami kerugian. Alasannya tidak lain untuk mencegah kemerosotan lebih dalam. Jika masih bisa bangkit, maka Cut Loss tidak perlu dilakukan.
Setelah melakukan Cut Loss, trader memiliki jangka waktu kurang lebih setahun untuk bangkit kembali. Nah, jadi pertimbangkan dengan matang daripada aktivitas trading sia-sia. Paling cepat trader bisa kembali bangkit beberapa bulan setelahnya.
Apa Bedanya Cut Loss dengan Stop Loss

Setelah dijelaskan mengenai istilah CL dalam trading di atas, terdapat istilah lain yang berhubungan dengan Cut Loss, yaitu Stop Loss. Stop Loss (SL) adalah tindakan penutupan transaksi dengan otomatis bila sudah mengikuti mencapai level yang Anda tetapkan.
Kedengarannya kedua istilah tersebut memiliki fungsi yang sama, yakni sama-sama menutup transaksi. Namun, terdapat perbedaan signifikan yang harus Anda pahami. Perbedaan tersebut yaitu terletak di mekanisme eksekusinya.
Seperti yang sudah diulas sedikit sebelumnya, Cut Loss adalah mekanisme manual untuk eksekusi menutup transaksi trading. Sedangkan Stop Loss adalah mekanisme otomatis untuk menutup transaksi trading lewat fitur aplikasi trading.
Investor atau trader yang ingin Cut Loss tidak harus menunggu saham menyentuh batas yang dibuat. Sedangkan Stop Loss bisa dilakukan oleh investor atau trader dengan pemesanan aksi atau perintah aplikasi jika angka sudah menyentuh Stop Loss.
Beberapa Istilah Penting Lain Dalam Trading
Melihat istilah CL dalam trading dan SL tersebut, memang keunggulan Stop Loss lebih baik karena bisa bekerja otomatis. Selain kedua istilah tadi, ada beberapa daftar istilah penting dalam trading yang pasti ditemui oleh para pemula.
Pemula akan menemui istilah-istilah ini di halaman aplikasi trading yang berupa grafik bar, angka, dan menu-menu lainnya. Ini dia beberapa istilah yang harus dihafal dan dipahami maknanya agar Anda cepat mengerti dalam trading.
Broker
Kalau istilah broker pasti Anda familiar saat berniat trading. Broker berperan penting sebagai pihak ketiga yang menangani segala aktivitas trader atau investor. Broker akan menerima komisi dari tiap transaksi nasabah.
Buy
Buy atau beli adalah perintah yang digunakan untuk membeli saham pada harga tertentu. Sebaiknya lakukan Buy jika harga pasar sedang turun agar tidak rugi.
Leverage
Leverage adalah kondisi dimana perusahaan investasi memberikan fasilitas kepada nasabah dengan sejumlah produk valas. Produk mata uang tertentu bisa didapatkan nasabah dengan modal yang lebih kecil saat mengambil posisi Buy.
Long Candle
Istilah ini sering nampak di grafik batang trading. Long candle tidak lain adalah lilin panjang yang menggambarkan pergerakan market oleh suatu saham antara pembukaan dan penutupan yang terjadi pada angka tertentu.
Long Position
Long Position adalah posisi dimana Anda membeli suatu produk investasi pada waktu itu.
Margin
Margin dikenal dengan arti selisih harga. Dalam trading, margin berarti sejumlah uang yang disyaratkan untuk melakukan transaksi. Hal ini biasa terjadi sebagai jaminan deposit nasabah sebelum memasuki posisi tertentu.
Margin Call
Sedangkan Margin Call adalah pemberitahuan kepada nasabah untuk segera menambah margin (dana) agar bisa melanjutkan transaksi.
Market Order
Market Order berfungsi sebagai perintah dalam melakukan transaksi di level harga pembukaan tertentu.
Open Order
Istilah Open Order bermakna perintah untuk melakukan eksekusi trading apabila posisi sudah di level harga target.
Open Position
Open Position dalam trading berarti kondisi dimana transaksi masih aktif dan belum dilikuidasi.
Order
Order berguna sebagai perintah melakukan eksekusi beli.
Range
Istilah Range ini memiliki pengertian jarak harga paling tinggi dan paling rendah di suatu periode perdagangan.
Rate
Rate adalah nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lainnya.
Kurs
Kurs merupakan nilai tukar mata uang tertentu terhadap mata uang lainnya.
Sell
Sell merupakan istilah untuk melakukan penjualan aset pada harga tertentu. Sebaiknya menjual aset saat harga pasar sedang naik agar memperoleh keuntungan banyak.
Penjelasan mengenai istilah CL dalam trading beserta istilah-istilah populer lainnya di atas bisa dipahami maksudnya. Dengan begitu Anda lebih mudah saat melakukan aktivitas trading, sehingga tidak lagi melakukan kesalahan akibat tidak paham istilah penting di dalamnya.