Contoh Trading Plan dan Cara Membuatnya

Segala sesuatu jika tidak ada perencanaan pasti akan berakhir kurang baik, termasuk dalam hal trading dan investasi. Saat melakukan trading, Anda harus merencanakan segala hal untuk mendapat banyak keuntungan. Di sini, trader pemula wajib untuk mempelajari contoh trading plan yang benar. 

Hal ini berlaku bagi semua jenis trading, baik trading saham, forex, atau kripto. Tujuan adanya trading plan tidak lain adalah untuk memperjelas arah perdagangan yang akan dilakukan. Lebih jelasnya, simak pembahasan seputar trading plan berikut ini. 

Apa Itu Trading Plan?

Trading plan (perencanaan perdagangan) merupakan dokumen tertulis yang berisi gagasan dan langkah-langkah ke depan, yang akan dijadikan keputusan selama melakukan trading. Hal tersebut harus dimiliki oleh setiap trader sebagai aturan atau acuan yang bisa digunakan untuk mencapai target. 

Menurut Cory Mitchell, isi dokumen dalam trading plan bersifat rahasia dan pribadi. Trading plan mencakup isi manajemen aset, modal, bagaimana teknik trading, dan target-target lain yang ditetapkan oleh trader. 

Fungsi dan Manfaat Trading Plan

Dengan menerapkan trading plan di awal, maka keuntungan bisa dioptimalkan. Sudah banyak trader yang memperoleh banyak manfaat dari perencanaan yang matang setelah menirukan contoh trading plan yang sudah ada. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan manfaat adanya trading plan. 

Membantu Manajemen Trading

Fungsi pertama, dari trading plan adalah sebagai alat manajemen dalam bertrading. Para trader akan dimudahkan dalam melakukan transaksi aset. Semua rencana yang sudah ditetapkan akan mendampingi trader saat melakukan aktivitas trading secara disiplin. 

Membuat Keputusan yang Lebih Objektif

Perencaan yang ditetapkan di awal sebelum melakukan trading juga akan membantu trader dalam membuat keputusan yang objektif. Trader harus mengesampingkan egonya demi menjalankan trading sesuai target yang sudah dibuat. 

Dengan menerapkan contoh trading plan yang sudah terbukti, maka Anda bisa mengetahui kapan open posisi atau keluar posisi yang tepat. Selain itu, eksekusi take profit dan cut loss atau stop loss juga bisa dikontrol sesuai aturan. 

Evaluasi dan Perbaikan

Trading plan juga bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi atau perbaikan dalam proses trading. Setiap aktivitas harus dicatat dan didokumentasikan. Tujuannya, adalah untuk mempelajari kekurangan yang perlu diperbaiki. 

Trader menghindari kesalahan sama dari sebelumnya, dan bisa menerapkan strategi yang lebih tepat. Oleh karenanya, trader wajib sering-sering mempelajari contoh trading plan. Dengan demikian, trader bisa mengubah trading plan yang paling cocok dengan kondisi pasar yang ada. 

Cara Membuat Trading Plan

Setelah mengenal apa itu trading plan beserta fungsi dan manfaatnya, lalu bagaimana cara untuk membuat trading plan yang baik? Langkah-langkah di bawah ini bisa Anda lakukan untuk membuat sebuah perencanaan trading yang tepat. 

Identifikasi Profil Risiko

Sebelum membuat aturan, sebaiknya identifikasi semua resiko yang mungkin terjadi. Setiap trader pasti akan memiliki resiko secara konservatif,  moderat, dan dinamis. Tiap resiko tersebut tingkatannya juga berbeda-beda. 

Kegiatan identifikasi resiko ini berguna untuk mengetahui hal apa saja yang mengancam, sehingga bisa dihindari saat memulai trading. Pertimbangan gaya trading juga diperlukan di awal, untuk mengenali kelebihan dan kekurangan sebelum menggunakannya sebagai strategi tetap. 

Menetapkan Tujuan Trading

Langkah berikutnya, yaitu tetapkan tujuan trading yang akan Anda lakukan, sehingga targetnya harus jelas. Gunakan metode SMARTS yang sudah banyak digunakan beberapa contoh trading plan terbaik. Goal dari metode SMARTS adalah terukur, relevan, dan bisa dicapai. 

Tujuan harus realistis dan disesuaikan dengan kemampuan finansial. Misalnya untuk aset tiap $1, trader harus untung $3 atau 3 kali lipat dari modal awal. Kesepakatan mandiri ini akan membantu trader dalam mengusahakannya, sehingga tau kapan harus take profit dan stop loss. 

Menganalisa Kondisi Pasar

Pengaplikasian contoh trading plan yang baik juga harus dilakukan dengan menganalisa kondisi market. Indeks rujukan seperti IHSG, S&P 500, indeks LQ45, dan sebagainya harus dipelajari secara mendalam, sehingga aset yang dibutuhkan dalam tiap indeks bisa ditentukan sebelumnya. 

Menetapkan Aturan Keluar (Exit)

Trader profesional biasanya berhasil dalam mengelola resiko dan keuntungan mereka sendiri. Hal tersebut terkait dengan aturan exit position. Sebelum menetapkan trading plan, carilah informasi mengenai berbagai strategi stop loss dan resistance. 

Jika strategi keluar posisi yang paling baik sudah Anda dapatkan, maka gunakan strategi tersebut. Aktivitas trading, khususnya keputusan untuk keluar posisi tidak boleh asal-asalan dilakukan.

Hal tersebut dikarenakan, sudah sesuai dengan contoh trading plan yang baik, sehingga keuntungan masih bisa Anda dapatkan. 

Menetapkan Aturan Masuk (Entry)

Tidak hanya menetapkan aturan keluar, rencanakan juga aturan buka posisi. Idealnya, trader harus open posisi di saat harga pasar berada di titik terendah dalam waktu tertentu. Untuk membantu hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan analisa titik support, limit order, atau lainnya. 

Uji Coba Trading Plan

Nah, jika sudah beres, selanjutnya Anda bisa melakukan uji coba terhadap contoh trading plan yang sudah dirangkai. Sebaiknya, Anda melakukan uji coba ini menggunakan akun demo, bukan akun asli yang akan dibuat untuk trading. 

Dokumentasi Trading

Jangan lupa untuk selalu mendokumentasi atau mencatat segala aktivitas uji coba yang Anda lakukan. Tujuannya, agar Anda bisa menganalisis keuntungan, resiko, dan rata-rata waktu dalam perdagangan. Selain itu, Anda juga bisa mempelajari faktor-faktor pengaruh lainnya. 

Analisa Performa

Tahap terakhir, adalah analisa performa dari contoh trading plan yang sudah dilaksanakan. Anda bisa menyimpulkan bagaimana aktivitas jual beli yang tepat, beserta untung rugi yang mungkin didapat dengan strategi tersebut. 

Jika sesuai dengan target, maka Anda bisa menetapkannya sebagai strategi trading jangka pendek maupun jangka panjang. Dijamin, keberhasilan akan dirasakan dengan mengacu panduan saat melakukan aktivitas trading. 

Contoh Trading Plan

Sebagai penjelas, ada beberapa contoh trading plan yang banyak digunakan oleh trader yang sudah sukses dan profesional. Hal tersebut menyangkut kapan harus melakukan short atau long entry, rencana exit, dan manajemen resiko. 

Contoh Day-Trading Plan

Contoh yang pertama adalah trading plan harian. Trader akan lebih aktif jika menggunakan strategi ini. Time frame yang ditetapkan adalah 1 hour chart. Indikator yang dilihat untuk melakukan eksekusi open atau exit yaitu Moving Average (MA). 

Posisi long entry trading harian mengacu pada RSI di atas 50 dan grafik yang melewati garis MA dari bawah ke atas. Sedangkan short entry, dilakukan saat grafik turun ke bawah melewati garis MA dengan RSI di bawah 50.

Untuk exit position bisa dilakukan saat garis MA dan RSi memberikan sinyal yang berlawanan. Trading plan satu ini terbukti ampuh memberikan keuntungan. Kekurangannya, adalah risiko over trading bisa terjadi. 

Contoh Swing-Trading Plan

Swing trading adalah strategi yang bisa digunakan untuk jangka panjang. Anda perlu melakukan hold atau penahanan aset beberapa waktu sampai menemui harga pasar tertinggi di waktu tertentu dan menjualnya. Menunggu waktu untuk menjual aset saat harga naik akan lebih maksimal hasilnya. 

Informasi tentang contoh trading plan beserta manfaatnya di atas bisa Anda pelajari lebih lanjut. Dengan menggunakan strategi yang sudah disebutkan, aktivitas trading Anda akan lebih terarah. Selain itu, resiko dan keuntungan juga bisa dimanajemen dengan baik. 

Tinggalkan komentar