Open position merupakan istilah dalam trading yang sering membuat para trader bingung. Cara menentukan open posisi trading harus dilakukan dengan pemahaman yang tepat, karena banyak sekali trader yang menyalahkan broker akibat kesalahannya sendiri.
Oleh karena itu, jangan menganggap remeh kesalahan dari tidak tepatnya membuka posisi, karena bisa berakibat fatal. Anda harus memahami metode open posisi dengan benar. Nah, berikut adalah tips yang bisa Anda coba agar bisa melakukan open posisi trading dengan tepat.
Panduan Cara Menentukan Open Posisi Trading
Tentukan Pasangan Mata Uang Yang Digunakan
Perlu Anda ketahui, bahwa terdapat 7 pasangan mata uang yang paling banyak digunakan di pasar forex. Pasangan mata uang (major pair) tersebut antara lain EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, AUD/USD, USD/CAD, USD/CHF, dan NZD/USD.
Bagi pemula, disarankan paling tidak memilih 4 pasang mata uang, karena lebih mudah dikendalikan sehingga resikonya rendah. Adapun pair mata uang yang recommended, yaitu EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan AUD/USD.
Pelajari Indikator Untuk Menentukan Open Posisi
Setelah menentukan pasangan mata uang yang digunakan untuk trading, tahap selanjutnya yaitu pahami dahulu mengenai indikator terkait open position. Indikator ini berfungsi sebagai alat bantu investor dan trader dalam menganalisa pasar modal.
Untuk menganalisa pasar modal, ada beberapa indikator yang bisa Anda gunakan. Contohnya seperti Moving Average (MA), Eksponensial Moving Average (EMA), indeks kekuatan relatif (RSI), standard deviation, Average Directional Index (ADX), dan Moving Average Convergence Divergence (MACD).
Anda bisa mencari informasi tentang pengertian setiap indikator tersebut. Selain itu, Anda bisa memilih beberapa indikator yang dirasa paling tepat untuk menganalisa pasar. Tetapi, jangan lupa untuk tetap menyesuaikannya dengan target Anda.
Cek Grafik Harga di Platform Trading Online
Langkah selanjutnya, yaitu cek grafik harga pasar di platform trading online atau di beberapa broker. Metode ini berguna untuk mengenali fluktuasi pasar, sehingga Anda bisa menanggapinya dengan baik saat melakukan eksekusi trading.
Tentukan Time Frame Untuk Analisis
Cara menentukan open posisi trading selanjutnya, adalah menentukan time frame untuk keperluan analisis lanjut. Time frame adalah jangka waktu, dimana harga pasar akan direkam dalam bentuk grafik. Untuk melakukannya, klik kanan atas pada tampilan grafik di platform trading online yang digunakan.
Selanjutnya, pilih “Timeframes”. Jangka waktu yang ditawarkan bermacam-macam. Mulai dari pembukaan, penutupan posisi selang tempo menit, jam dengan opsi time frame M1, M5, M15, dan M30. Jika ingin teknik Day-trading, maka pilih time frame antara M30, H1 dan H4.
Apabila ingin menerapkan trading jangka panjang, maka pilih time frame Daily atau Weekly. Dengan begitu Anda akan membiarkan open posisi selama beberapa hari/minggu. Pilih sesuka Anda untuk teknik trading ini.
Analisis Pergerakan Harga Dan Tentukan Titik Open Posisi
Cara menentukan open posisi trading berikutnya dilanjutkan dengan analisis pergerakan harga. Idealnya, trader harus melakukan eksekusi Buy saat harga pasar sedang rendah, dan melakukan Sell saat harga pasar naik. Hal tersebut sudah menjadi trik wajib, agar Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga tersebut.
Nah, karena pergerakan pasar modal berubah-ubah setiap menit dan detik, maka analisa atau prediksi harga masa depan harus selalu Anda perhatikan. Terdapat 2 jenis metode analisis yang bisa Anda terapkan, yaitu analisis fundamental (dasar) dan analisis teknikal melalui indikator Moving Average (MA).
Analisis dasar yang sudah umum diterapkan, yaitu open Buy saat harga turun dan open Selly saat harga naik. Sedangkan dengan bantuan indikator MA, ada 4 perkara yang bisa Anda pahami. Pertama, lakukan open Buy saat harga pasar tembus dari bawah ke atas garis MA pada grafik.
Saat grafik harga pasar bergerak dari atas ke bawah mendekati garis MA tapi tidak tembus, lakukan juga open Buy. Namun, jika grafik harga tembus garis MA dari atas ke bawah, lakukan open Sell. Begitu juga saat grafik harga bergerak dari bawah ke atas mendekati garis MA, namun tidak tembus.
Cara Memulai Open Posisi (OP)

Cara menentukan open posisi trading ada 2 macam, diantaranya Instant Execution dan Pending Order. Instant Execution bisa Anda lakukan jika ingin membuka posisi pada harga saat itu. Jika Anda memilih opsi pertama ini, maka Anda bisa memilih Buy atau Sell.
Sedangkan, pending order adalah open posisi secara tidak langsung pada harga saat itu, melalui platform, kemudian melakukan eksekusi otomatis. Apabila pada level tertentu yang sudah Anda atur lewat aplikasi, maka sistem akan eksekusi Buy Stop, Stop Sell, Buy Limit, atau Sell Limit.
Apa Yang Perlu Dilakukan Setelah Melakukan Open Position?
Adapun tahap lanjutan yang harus dilakukan setelah menyelesaikan cara menentukan open posisi trading di atas, yaitu melakukan averaging atau trailing stop. Averaging berfungsi untuk membuka posisi trading baru jika sudah memiliki 1 atau lebih posisi yang sedang open. Simak penjelasan lengkapnya di bawah.
Averaging-In

Langkah pertama setelah open posisi adalah Averaging-In. Maksud dari tindakan ini yaitu membuat harga rata-rata pada posisi open lebih dekat dengan harga pasar pada saat itu. Caranya, yaitu dengan memindah level Stop Loss (Trailing Stop) di posisi yang profit.
Dengan melakukan cara ini, Anda bisa mengurangi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Penerapan Averaging-In sangat cocok saat pasar sedang trending. Apabila Anda sering trading dengan metode price action, maka lakukan entry point pertama saat formasi baru valid terbentuk.
Namun, apabila setelah menganalisa harga malah terbentuk formasi bar lagi, maka lakukan penambahan posisi baru. Caranya, yaitu posisi level Stop Loss digeser ke Trailing Stop. Metode ini sering disamakan dengan membuat level Stop posisi baru.
Averaging-Out

Setelah melakukan cara menentukan open posisi trading, Anda juga perlu melakukan Averaging-Out sesudah Averaging-In. Averaging-Out dilakukan dengan menambah ukuran lot posisi lebih kecil dari setengah posisi sebelumnya.
Hal tersebut dilakukan demi menghindari risiko. Namun, jika kondisi pasar masih bisa memungkinkan untuk profit atau Anda masih ragu dengan tindakan lanjutan setelah open posisi, maka boleh menahan dulu untuk menganalisa harga.
Trailing Stop & Breakeven Stop
Tindakan terakhir yang bisa Anda lakukan adalah trailing stop. Usahakan untuk melakukannya saat kondisi pasar sedang trending saja. Caranya, yaitu pertama-tama pindahkan level Stop jika harga pasar bergerak sesuai prediksi sebesar 1x faktor resiko.
Kemudian, pindahkan level Stop 50% dari jarak entry di level tertinggi atau terendah yang baru. Selanjutnya, Anda bisa memindah Stop Loss saat garis MA berada di atas atau di bawahnya. Tindakan ini dilakukan untuk membatasi kerugian agar tetap untung.
Terakhir, lakukan Breakeven Stop. Anda bisa menerapkan langkah ini jika pergerakan harga meleset jauh dari prediksi Anda setelah melakukan open posisi. Geser Trailing Stop ke level Breakeven saat volatilitas pasar sedang naik dengan arah yang tidak tentu.
Pembahasan mengenai cara menentukan open posisi trading di atas bisa dijadikan panduan bagi pemula. Dengan melakukan eksekusi sebelum dan sesudah membuka posisi, maka Anda bisa risiko kerugian.