Begini Cara Membaca Grafik Trading Crypto

Dalam dunia trading aset seperti crypto, membaca grafik pergerakan harga merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan, akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan nantinya. Dengan mengetahui cara membaca grafik trading crypto, maka teknik analisis akan sesuai rencana. 

Grafik harga di dalam trading kripto maupun trading lain umumnya berupa candlestick. Pola candlestick akan membantu  trader untuk memperkirakan terjadinya bullish atau bearish reversal. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Candlestick? 

Candlestick merupakan metode yang banyak digunakan dalam dunia trading untuk memantau pergerakan harga suatu aset. Aset-aset tersebut mulai dari cryptocurrency, saham, emas, dan forex. Metode ini menjadi acuan untuk cara membaca grafik trading crypto. 

Grafik candlestick memiliki empat komponen utama, yaitu harga aset pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low). Oleh karena itu, setiap arti komponen candlestick harus Anda pahami terlebih dahulu. 

Cara Membaca Grafik Trading Crypto

Komponen pembukaan (open), menunjukkan bahwa harga aset saat perdagangan mulai dibuka di periode waktu tertentu. Komponen penutupan (close), menunjukkan harga aset saat perdagangan ditutup pada periode waktu tertentu. 

Baca juga: Ini Strategi Trading Crypto yang Bisa Jadi Rujukan Anda

Komponen tertinggi (high), menunjukkan harga tertinggi yang dicapai suatu aset pada periode waktu tertentu. Komponen terendah (low), menunjukkan harga terendah yang dimiliki suatu aset pada periode waktu tertentu. 

Tipe-Tipe Candlestick

Pada grafik trading biasanya terdapat bar-bar candlestick ada yang berwarna merah dan hijau. Secara umum, terdapat 2 jenis atau tipe candlestick, yaitu bullish (hijau) dan bearish (merah) yang bisa dijadikan gambaran dalam cara membaca grafik trading crypto. 

Bullish

Candlestick bullish akan muncul saat harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan aset pada periode waktu tertentu. Pada trading crypto, candlestick bullish berwarna hijau. Jenis candlestick ini memperlihatkan keuntungan. 

Bearish

Candlestick bearish akan muncul saat harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan aset. Pada trading crypto, candlestick ini berwarna merah. Warna candlestick merah menunjukkan pergerakan harga yang rendah. 

Macam-Macam Bentuk Candlestick

Sebelum mengetahui cara membaca grafik trading crypto, Anda juga perlu mengenali macam-macam pola atau bentuk dari candlestick sebagai interpretasi gambaran. Secara umum, ada tiga pola candlestick yang bisa dipahami. 

Cara Membaca Grafik Trading Crypto

Doji

Pola yang pertama adalah Doji. Candlestick dengan pola Doji dapat dilihat dari bentuk sumbu panjang dengan pembagian bagian bawah dan atas yang ukurannya sama, tetapi bagian tengahnya memiliki body yang tipis. 

Hammer

Pola candlestick Hammer mempunyai bentuk sumbu panjang ke arah bawah dan body pada bagian ujungnya kecil. Pola hammer menunjukkan harga aset yang sempat turun sebelumnya, namun harga kembali naik sebelum penutupan harga. 

Shooting Star

Berkebalikan dengan pola Hammer, pola Shooting Star mempunyai bentuk sumbu yang pendek dengan body candlestick yang cukup tebal. Pola Shooting Star menunjukkan bahwa harga aset sempat naik sebelumnya, lalu melejit turun sebelum penutupan harga. 

Bagaimana Cara Membaca Pola Candlestick Untuk Eksekusi? 

Agar mendapat posisi aman, maka Anda harus mempelajari cara membaca grafik trading crypto, sehingga bisa mengambil keputusan dengan tepat. Di bawah ini adalah cara yang bisa Anda pelajari untuk membaca grafik trading crypto. 

Pemilihan waktu

Pola candlestick akan memudahkan Anda dalam menentukan kerangka waktu yang ingin ditampilkan untuk trading. Anda bisa memilih rentang pergerakan waktu selama 5 menit, 15 menit, 1 jam, 4 jam yang biasa dilakukan oleh trader intraday. 

Anda bebas memilih waktu trading yang akan dilakukan, apakah per jam, harian, mingguan, atau bulanan. Selain itu, Anda juga menyesuaikan dengan kebutuhan. Tentunya Anda perlu mempertimbangkan hal lain seperti pekerjaan utama Anda disamping aktivitas trading.

Trader jangka panjang akan menahan posisi dalam waktu lama hingga berminggu-minggu sampai profit terlihat. Bahkan, ada trader jangka panjang yang menahan posisi hingga bulanan dan tahunan. 

Lihat Indikator Bullish dan Bearish

Cara membaca grafik trading crypto berikutnya, adalah melihat indikator bullish dan bearish. Grafik bullish atau candlestick berwarna hijau memperlihatkan harga pasar yang naik. Bagian atas candle mewakili harga penutupan (close), bagian bawah candle mewakili open. 

Tipe candlestick bearish yang berwarna merah memperlihatkan penurunan harga aset. Bagian atas candle mewakili harga pembukaan (open), sedangkan bagian bawah candle mewakili harga penutupan (close). 

Lihat Ukuran Body Candle

Cara membaca grafik trading crypto kali dengan melihat ukuran body candle terbentuk akibat fluktuasi harga pasar di waktu tertentu. Semakin tinggi pergerakan harga, maka ukuran candle semakin besar, begitu pula sebaliknya. 

Jika ukuran body candlestick yang berukuran besar berwarna hijau, maka artinya arus beli yang sedang terjadi tinggi. Sementara, jika ukuran body candlestick yang berukuran besar berwarna merah, artinya arus jual yang terjadi sedang tinggi. 

Lihat Volume atau Tinggi Candlestick

Pola candlestick yang ditampilkan pada grafik berkaitan dengan volume aset crypto yang diperdagangkan di periode tertentu. Volume tersebut menunjukkan kuat lemahnya aset yang diperdagangkan. 

Cara Membaca Grafik Trading Crypto

Semakin tinggi ukuran candlestick, maka semakin banyak orang yang membeli atau menjual aset. Jika candlestick tinggi berwarna hijau, maka minat atau pembelian aset tersebut sedang meningkat. Jika candlestick tinggi berwarna merah, minat koin berkurang dan tekanan penjualan meningkat. 

Lihat Jarak Antar Candlestick

Jarak antar candlestick juga bisa dijadikan cara membaca grafik trading crypto. Jarak antar candle biasa muncul di awal pekan dan di pertengahan minggu muncul gap besar. Gap menjadi pertanda bahwa gejolak harga terlalu tinggi atau likuiditas pasar kecil. 

Level Support dan Resistance

Level support dan level resistance juga bisa ditafsirkan sebagai cara membaca grafik trading crypto. Kedua level ini menunjukkan pembalikan tren. Umumnya, trader akan melakukan Buy di level support dan melakukan Sell di level resistance. 

Level Support

Level support akan terbentuk saat harga aset kripto berhenti turun setelah batas tertentu. Jika penjual membawa lebih banyak momentum, level support baru akan terbentuk akibat harga aset menembus level support sebelumnya. 

Level Resistance

Level resistance akan terbentuk pada titik dimana harga aset kripto berhenti baik. Level resistance bisa ditembus bila pembeli membawa momentum yang cukup, sebagaimana harga mengalami kenaikan dan memantul dari level support. 

Umumnya, trader jangka panjang akan membawa lebih banyak uang ke pasar untuk posisi yang lebih baik. Trader jangka pendek juga mencoba untuk melakukan Buy. Trader baru yang belum masuk kemungkinan akan menunggu terobosan di level support. 

Ketika harga tembus level support dan semakin turun, berarti trader lama sedang menunggu kondisi market pulih. Trader jangka pendek akan memegang kendali. Pertimbangan ini bisa dijadikan pedoman dalam membaca grafik trading dan mengambil keputusan. 

Penjelasan tentang cara membaca grafik trading crypto di atas dapat Anda pahami dan pelajari lebih lanjut, terutama pemula. Dengan memahami pola candlestick, maka Anda tidak akan terburu-buru mengambil keputusan karena mengacu pada  analisis, sehingga posisi akan lebih aman. 

Tinggalkan komentar