Sideways merupakan salah satu kondisi pasar yang harus dipahami oleh trader karena dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam proses trading. Lalu, apa arti sideways dalam trading yang sebenarnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengenal Arti Sideways dalam Trading
Arti sideways dalam trading yang sebenarnya adalah kondisi dimana pasar bergerak secara datar dan menimbulkan keraguan bagi trader. Kondisi sideways ini terjadi karena bearish dan bullish sama-sama kuat, yang biasanya terjadi pada trader saham.
Sideways bisa terjadi karena jumlah persediaan saham setara dengan demandnya, sehingga membuat harganya menjadi datar. Selain itu, sideways market juga bisa terjadi karena saham masih mencari titik normalnya, karena baru mengalami fluktuasi akibat trend tertentu.
Biasanya, investor akan mengalami kebingungan dalam mengambil keputusan karena harganya sulit untuk diprediksi. Oleh sebab itu, trader harus menentukan strategi yang tepat agar bisa menghadapi kondisi pasar tersebut.
Ciri-Ciri Sideways Market

Berdasarkan arti sideways dalam trading, terdapat beberapa ciri-ciri yang harus dipahami agar trader mampu mengenali kondisi ini, sehingga bisa mengambil keputusan dengan tepat. Berikut ini ciri-ciri sideways market yang harus dipahami trader.
Garis William Alligator yang Bergerak Sejajar
William alligator merupakan suatu garis indikator teknikal yang biasa dipakai untuk mendeteksi tren harga terkini. Terdapat 3 garis pada indikator, berdasarkan angka fibonacci atau yang biasa disebut berdasarkan susunan mulut.
Garis yang terdapat pada indikator ini adalah teeth, lips, dan jaw yang ketiganya akan bergerak secara sejajar ketika kondisi pasar sedang sideways. Namun, ketiga garis bergerak berpotongan atau bersisipan, maka menjadi suatu tanda bagi trader untuk membeli atau menjual saham.
Nilai Average Directional Index Movement Kurang Dari 30
ADX merupakan suatu indikator arti sideways dalam trading yang berguna untuk menggambarkan bagaimana pergerakan terkini harga saham, mulai dari terendah hingga tertinggi. Apabila nilai ADX menunjukkan angka 30, maka artinya saham tengah mengalami perubahan sementara.
Sementara, jika nilai ADX kurang dari 30, maka artinya pasar sedang dalam kondisi sideways atau harganya cenderung datar. Trader harus jeli memantau kondisi ini agar mengetahui cara yang tepat untuk pengambilan keputusan.
Grafik Pergerakan Harga Saham Berubah Tapi Tidak Signifikan
Satu lagi ciri pasar sideways, yaitu grafik pergerakan harga saham berubah tetapi tidak signifikan. Kondisi ini terjadi ketika harga saham mengalami perubahan kecil saja dalam waktu satu hari, sehingga bisa disebut sebagai sideways market.
Oleh sebab itu, penting bagi trader untuk memahami mengenai bagaimana cara membaca grafik harga yang benar. Perhatikan, apakah dalam satu hari grafik harga mengalami perubahan signifikan atau tidak, untuk mengetahui sideways market.
Ciri-Ciri Indikator untuk Mendeteksi Arti Sideways dalam Trading

Setelah memahami arti sideways dalam trading, trader juga harus mengetahui ciri-ciri indikator yang digunakan untuk mendeteksi kondisi pasar. Indikator ini digunakan untuk menganalisis kapan waktu yang tepat untuk keluar masuk pasar.
Indikator yang bisa digunakan untuk mendeteksi sideways cukup beragam, mulai dari sederhana hingga rumit dengan beberapa ketentuan. Kualifikasi pertama, yaitu menggunakan analisis komprehensif yang dimanfaatkan untuk mengetahui volume trading.
Selain itu, Anda bisa menggunakan analisis supply dan demand untuk mendeteksi kondisi sideways market. Indikator yang digunakan harus mengutamakan logika, dengan menampilkan arah pergerakan harga, tingkat volatilitas, dan batasan.
Cara Mengambil Keuntungan dari Sideways

Berdasarkan arti sideways dalam trading yang cenderung datar dan membingungkan, trader tetap bisa mencoba untuk mengambil keuntungan. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengkonfirmasi breakdown dan breakout berupa grafik dan indikator teknikal.
Selain itu, trader juga bisa menggunakan posisi sideways ketika harga bergerak antara resistance dan support. Hal ini bertujuan untuk memudahkan trader dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk keluar masuk pasar.
Selanjutnya, trader bisa menempatkan perintah stop loss di bawah level dukungan sideways, dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian. Tak hanya itu saja, trader juga bisa menggunakan resiko-resiko, serta imbalan dengan hitungan dua banding satu,
Indikator Sideways
Secara umum, terdapat dua indikator yang biasa digunakan untuk mendeteksi dan mengeksekusi transaksi saat kondisi sideway. Simak ulasan berikut ini mengenai indikator sideways yang bisa digunakan.
Indikator Oscillator
Indikator pertama adalah oscillator, yang umumnya digunakan untuk menyatukan tren harga tersendah dan tertinggi dalam kurva terpisah. Anda bisa menggunakan indikator ini untuk memantau kurva asli maupun bagian bawahnya.
Salah satu jenis indikator yang termasuk dalam oscillator, yaitu ADX dimana trader harus mengetahui kondisi harga terkini. Selain itu, trader dengan indikator oscillator bisa menggunakan teknik relative strength index dan accelerator indicator.
Indikator Overlay
Satu lagi jenis indikator yang bisa digunakan saat sideways market, yaitu overlay untuk mengikuti pergerakan harga saham dari kurva baru secara terpisah dari grafik. Teknik yang bisa masuk dalam indikator ini adalah garis William Alligator.
Lalu, Anda juga bisa menggunakan teknik parabolic sar dan bollinger bands untuk memanfaatkan indikator overlay. Indikator bollinger band sendiri digunakan berdasarkan prinsip standar deviasi, dimana pada kurva terdapat dua garis halus tambahan di bawah dan atas.
Apabila kedua garis tersebut semakin dekat dengan garis harga bahkan membentuk horizontal, maka saham memiliki potensi besar sedang membentuk sideways. Sementara, pada indikator bollinger bands penurunan dan kenaikan harga, menunjukkan saham sedang bearish atau bullish.
Strategi di Market Saat Sideways
Setelah mengetahui arti sideways dalam trading, Anda juga harus mengetahui strategi tepat untuk menghadapi kondisinya. Hal pertama yang harus dilakukan trader adalah melihat pergerakan grafik dan menunggu sementara waktu.
Lalu, trader juga harus menyiapkan analisis fundamental yang bisa digunakan ketika terdapat pergerakan harga saham. Selain itu, trader juga harus menyiapkan analisis tambahan apabila terdapat peluang harga saham mengalami naik turun lagi.
Trader perlu menunggu kondisi downtrend atau uptrend untuk muncul di pasar, agar mengetahui cara memanfaatkan analisis teknikal. Anda tidak perlu khawatir karena kondisi sideways market ini tidak akan terjadi selamanya, sehingga hanya perlu menunggu waktu untuk grafik kembali bergerak.
Tips Trading Saat Kondisi Sideways
Selain memahami arti sideways dalam trading, apabila Anda ingin menerapkannya, maka harus mengetahui cara yang tepat agar bisa memperoleh keuntungan. Berikut ini tips melakukan trading saat kondisi pasar sedang sideways.
Menggunakan Price Action
Tips pertama, adalah trader harus menggunakan price action dengan memilih metode false break entry. Strategi ini bisa digunakan apabila ternyata harga gagal bergerak untuk menempuh level support atau resistance.
Memperhatikan Arah Pasar
Berikutnya, trader harus rajin memantau arah gerak pasar dengan cara memperhatikan IHSG. Apabila IHSG menunjukkan kondisi datar, maka posisi saham yang sideways cenderung sulit untuk naik. Jadi, hal yang tepat untuk dilakukan dalam kondisi ini adalah melakukan transaksi buy.
Sudah paham bukan mengenai arti sideways dalam trading? Kondisi ini perlu disadari oleh trader karena tidak selamanya harga mengalami pergerakan. Selain itu, trader juga harus memahami strategi yang tepat untuk mengatasinya.