Angka fibonacci merupakan deret angka yang didapatkan dari penjumlahan dua angka sebelumnya. Fibonacci digunakan sebagai indikator dalam trading untuk mendapatkan informasi dan menyoroti area pullback kembali ke tren. Jika Anda ingin memahami angka fibonacci trading, simak ulasannya berikut ini.
Sejarah Angka Fibonacci
Angka fibonacci ditemukan oleh seorang ahli matematika dari Italia pada tahun 1202. Matematikawan tersebut memiliki nama lengkap Leonardo da Pisa. Angka tersebut memiliki urutan yang tidak terbatas.
Dalam deretan angka tersebut, angka satu muncul sebanyak dua kali berturut-turut sebagai bilangan pertama. Angka berikutnya tersusun dari angka yang merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Sebagai contoh dari angka fibonacci yakni 1, 1, 2, 3, 5, …, hingga seterusnya.
Nilai 2 pada urutan angka ketiga merupakan hasil penjumlahan dua angka sebelumnya yaitu angka satu dan angka satu. Angka 3 dan 5 pada deret tersebut juga merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Penggunaan deret tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang trading.
Pemanfaatan Angka Fibonacci Trading
Angka fibonacci trading digunakan untuk mengisolasi pullback ketika mencapai titik akhir. Oleh karena itu, Anda dapat menemukan perkiraan titik masuk untuk mengambil peluang yang ada. Pada deret angka fibonacci, didapatkan rasio yang umum, yaitu 1:1,618. Rasio tersebut sering disebut sebagai Golden Ratio.
Dengan kata lain, perhitungan rasio dari fibonacci mampu menghasilkan angka yang dapat Anda gunakan untuk menentukan level entry dan exit. Para trader sering menggunakan rasio fibonacci sebagai media untuk mendapatkan area yang memiliki potensi menghasilkan keuntungan ketika trading.
Fibonacci juga dapat digunakan secara bersamaan dengan indikator lain untuk memperoleh hasil trading yang maksimal.
Cara Menggunakan Fibonacci dalam Trading
Penggunaan angka fibonacci untuk trading, membuat Anda tidak harus menjadi matematikawan terlebih dahulu. Untuk menghitung rasio angka fibonacci di setiap transaksinya, Anda bisa memanfaatkan instrumen yang disediakan oleh platform trading.
Terdapat indikator fibonacci retracement dalam beberapa platform trading. Indikator tersebut bisa Anda gunakan untuk menentukan area yang berpotensi sebagai resistance dan support dengan mudah.
Ketika kondisi pasar trading dalam keadaan downtrend atau uptrend, angka fibonacci trading tetap bisa dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan, untuk kondisi pasar ketika trading dalam keadaan sideways, indikator fibonacci retracement menjadi kurang efektif untuk digunakan.
Anda harus bisa menemukan titik-titik tertinggi maupun rendah yang signifikan untuk bisa menemukan level dari fibonacci. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menggunakan fibonacci dalam trading. Berikut adalah ulasan mengenai cara kerja ketika titik swing low dan juga swing high.
Ayunan Rendah
Sesuai dengan namanya, ayunan rendah menunjukkan bahwa pergerakan grafik dari swing high (posisi titik di atas) ke swing low (posisi titik di bawah). Ketika pergerakan harga di pasaran berada pada posisi downtrend, hal yang harus Anda lakukan yaitu menarik fibonacci retracement dari atas ke bawah.
Ayunan Tinggi
Pada ayunan tinggi, menunjukkan kondisi pasar dalam keadaan uptrend. Ketika berada dalam kondisi yang seperti itu, hal yang harus Anda lakukan yaitu menarik fibonacci retracement dari titik terendah (swing low) ke titik tertinggi (swing high). Kondisi tersebut dapat digambarkan dalam grafik yang naik.
Mengenal Level Angka Fibonacci Trading
Terdapat enam level dari fibonacci retracement yang harus Anda ketahui dengan baik. Level-level tersebut berdasarkan pada tingkat persentasenya. Enam level tersebut yaitu Tingkat 0,0%, Tingkat 23,6%, Tingkat 38,2%, Tingkat 50%, Tingkat 61,8%, dan Tingkat 100%.
Beberapa level yang telah disebutkan dapat dijadikan referensi oleh para trader dalam menentukan area resistance dan support. Tingkat 38,2%, Tingkat 50%, dan Tingkat 61,8% adalah beberapa level yang cukup populer sebagai level fibonacci.
Salah satu dari level yang cukup populer tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menjual dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Sedangkan, untuk level Tingkat 50% memiliki fakta lain yang juga cukup menarik untuk dibahas. Berikut adalah ulasan mengenai fakta dibalik level tersebut.
Level 50% dari Angka Fibonacci Trading
Level 50% bukan termasuk hasil perhitungan rasio 50% angka fibonacci, akan tetapi level ini mendapat perhatian yang lebih dari para trader. Hal tersebut yang membuat level 50% cukup menarik.
Para trader melihat pergerakan harga pada level tersebut memiliki kecenderungan dalam hal melanjutkan ke suatu arah setelah melewatinya. Apabila harga di pasaran mampu menembus level 50% dan mengarah ke atas, maka akan ada kemungkinan reli harga untuk sampai di level 0,0%.
Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, jika harga di pasaran mengarah ke level 50% ke bawah, maka akan ada kemungkinan terjadi kemerosotan harga hingga level 100,0%.
Memahami Konsep Dasar Fibonacci Retracement
Pada dasarnya, konsep dari penggunaan fibonacci retracement dari angka fibonacci trading, adalah mencari peluang saat harga pasaran berada pada kisaran support. Selain itu, juga digunakan untuk menentukan keadaan harga pada kisaran resisten sebagai peluang melakukan penjualan.
Strategi yang digunakan dalam fibonacci retracement memiliki kemiripan dengan bouncing trading. Bouncing atau pantulan dalam trading yaitu ketika harga memantul setelah berada di dekat batas support and resistance.
Menunggu mundur dan mencari ada atau tidaknya sinyal konfirmasi jual atau beli di area referensi, adalah hal yang Anda lakukan ketika menggunakan fibonacci retracement. Anda bisa mempelajari sinyal-sinyal tersebut dengan membaca pergerakan harga menggunakan fibonacci retracement.
Anda harus mencoba melakukan buy atau sell ketika pergerakan harga berhenti di area referensi tersebut. Teruntuk para trader pengguna, sangat direkomendasikan untuk menggunakan fibonacci retracement. Hal tersebut akan memudahkan dalam pembacaan pergerakan harga.
Strategi Menggunakan Angka Fibonacci Trading
Angka fibonacci trading bisa Anda manfaatkan untuk mencari level pembelian dengan menggunakan area referensi fibonacci. Hal tersebut bisa Anda lakukan ketika kondisi uptrend.
Anda bisa menggunakan grafik pergerakan untuk meningkatkan pemahaman. Terdapat tiga level retracement pada area referensi yang dapat Anda coba untuk mencari konfirmasi mengenai sinyal buy.
Ketika level tersebut adalah 60177 (38,2%), 60038 (50,0%), dan juga 59898 (61,8%), level tersebut dapat Anda gunakan untuk menunggu harga masuk ke area referensi. Sebagai antisipasi mengalami kerugian, Anda bisa menggunakan posisi exit point 1 dan exit point 2.
Fungsi Exit Point Dalam Trading
Exit point atau titik keluar merupakan posisi yang tepat untuk Anda dalam mengantisipasi kondisi pasar yang berlawanan dengan perkiraan Anda. Adanya pergerakan harga yang melewati level 76,4% pada angka fibonacci trading mengindikasikan bahwa arah trend akan mengalami perubahan.
Beberapa trader akan memilih untuk melepaskan posisi setelah menembus level tersebut (break). Pilihan tersebut cenderung membuat aman para trader. Akan tetapi, konfirmasi sebenarnya dari pembalikan berada pada level 100%.
Namun, bagi para trader yang berani akan memilih untuk bertahan dan menebus level 100% sebagai exit pointnya. Pada dasarnya tidak ada analisa teknikal yang benar secara sempurna. Oleh sebab itu, penting untuk tetap mempelajari manajemen risiko dan modal sebelum melakukan trading.
Memahami dan mempelajari angka fibonacci trading sangat membantu Anda dalam melakukan trading dengan baik. Selain itu, juga bisa Anda manfaatkan untuk meminimalisir kerugian.